Ganjar Pranowo Berikan Jalur Khusus untuk Anak-anak Tenaga Medis yang Berjuang Melawan Covid-19

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepada Dinas Pendidikan untuk memberikan jalur khusus bagi anak-anak tenaga medis yang berjuang melawan Covid-19, sebagai bentuk apresiasi kepada para tenaga kesehatan.
Anak-anak para tenaga medis itu diminta Ganjar Pranowo dimasukkan dalam kuota jalur afirmasi.
“Jadi ini usul saja, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang melawan Covid-19,” kata Ganjar Pranowo.
Usulan orang nomor 1 di Jawa Tengah disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri saat melakukan audiensi dengan Ganjar Pranowo soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Jumat 8 Mei 2020.
Kepada Jumeri, Ganjar Pranowo juga menitipkan pesen soal integritas dalam proses PPDB. Ganjar tidak mau ada orang tua siswa yang menitipkan anaknya atau memalsukan data-data demi anaknya diterima di sekolah tertentu.
“Tolong integritas diperhatikan betul. Buat saja surat pernyataan, kalau melakukan pemalsuan data, sanksinya apa. Apakah bisa dikeluarkan atau bagaimana,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri menambahkan, wabah Covid-19 menyebabkan sejumlah teknis PPDB di Jateng mengalami perubahan dari pelaksanaan tahun sebelumnya.
Diantaranya soal zonasi, Jumeri menerangkan ada perbedaan dari tahun lalu. Jika tahun lalu jalur zonasi ditetapkan 80 persen, pada pelaksanaan PPDB tahun ini, zonasi hanya ditetapkan minimal 50 persen.
“Sisanya diisi jalur prestasi 30 persen, kemudian afirmasi untuk anak miskin, difbel dan olaraga sebesar 15 persen dan jalur perpindahan orang tua sebesar 5 persen,”katanya.
Soal jalur afirmasi, Ganjar kemudian mengusulkan agar memberikan jalur khusus bagi anak-anak tenaga medis yang berjuang melawan Covid-19agar anak.
“”Kalau dulu syarat mendaftar acuannya surat keterangan hasil ujian nasional (UN), sekarang karena UN ditiadakan maka acuannya adalah nilai raport dari semester 1-5. Kami sudah berikan perintahkan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta serta Mts untuk membuat surat keterangan nilai rapor itu,” kata Jumeri.
Mengenai pelaksanaan pendaftaran jalur inklusi dan kelas olahraga akan dimulai pada 2-4 Juni 2020, sementara jalur reguler dimulai 15-25 Juni.
Semua pelaksanaan pendaftaran lanjut Jumeri akan dilaksanakan secara online. Siswa dan orang tua siswa diminta tidak perlu datang ke sekolah untuk melakukan pendaftaran.
Bahkan sejumlah persyaratan lanjut dia juga akan diubah sesuai kondisi. Misalnya surat keterangan sehat dari dokter untuk calon siswa SMK, karena Covid-19, surat itu diganti dengan pernyataan orang tua.
“Soalnya kalau harus mencari surat itu, nanti mereka berbondong-bondong ke rumah sakit atau puskesmas. Itu cukup berbahaya, sehingga kami mengganti dengan keterangan orang tua,” tegasnya.
Terkait daya tampung, PPDB tahun ini menampung 216.156 siswa, terdiri dari kapasitas SMA 115.908 dan kapasitas SMK 100.248. Sementara lulusan SMP/Mts tahun ini di Jateng totalnya sekitar 513.178 siswa.
“Kami tidak menambah kuota, karena sisa kuota ini biar ditangkap sekolah-sekolah swasta yang ada,” tegasnya.
*
sumber: pikiran-rakyat.com 8 Mei 2020

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *