PJJ TEMATIK

Pembelajaran tematik SMK merupakan penggabungan dari beberapa mapel yang dikolaborasi menjadi satu kesatuan. ada 3 soal, Soal A, Soal B, Soal C dan Soal D.

BENARKAH WABAH CORONA ADA DALILNYA DALAM AL-QUR’AN?

Akhir-ini di medsos viral sebuah tulisan yang mengaitkan wabah Corona dengan Al-Qur’an surat Al-Ahzab [33] ayat 33 dengan judul “MASYA ALLAH INIKAH ARTI QORONA DALAM ALQUR’AN??”

Tulisan tersebut sebenarnya tidak secara langsung menyamakan CORONA dengan QORONA, tetapi menjadikan kemiripan antara kedua kata itu kemudian mengambil subtansinya yang seolah relevan dan memiliki titik temu.

Tulisan (tanpa nama penulis) itu mencoba membahas kata QORONA dengan mengambil QS. Al-Ahzab: 33 sebagai dalilnya, menafsirkannya dalam konteks yang lebih luas, kemudian diakhiri dengan mentadaburi ayat dengan tujuan diturunkannya wabah Corona (untuk membersihkan manusia dari dosa), dan ditutup dengan himbauan untuk tetap di rumah masing-masing.

Benarkah demikian? Untuk membahas dan mengulasnya, berikut ini bunyi firman Allah secara lengkap:

یَـٰنِسَاۤءَ ٱلنَّبِیِّ لَسۡتُنَّ كَأَحَدࣲ مِّنَ ٱلنِّسَاۤءِ إِنِ ٱتَّقَیۡتُنَّۚ فَلَا تَخۡضَعۡنَ بِٱلۡقَوۡلِ فَیَطۡمَعَ ٱلَّذِی فِی قَلۡبِهِۦ مَرَضࣱ وَقُلۡنَ قَوۡلࣰا مَّعۡرُوفࣰا

Artinya: “Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. (QS. Al-Ahzab: 32).

وَقَرۡنَ فِی بُیُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَـٰهِلِیَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ وَأَقِمۡنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِینَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعۡنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥۤۚ إِنَّمَا یُرِیدُ ٱللَّهُ لِیُذۡهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجۡسَ أَهۡلَ ٱلۡبَیۡتِ وَیُطَهِّرَكُمۡ تَطۡهِیرࣰا

Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33)

WAQORNA

QS. Al-Ahzab ayat 33 dimulai dengan lafaz WAQORNA (َوَقَرْن). Lafaz ini terdiri dari 3 kata, yakni:

1. WA (وَ): wawu athaf, artinya “dan” yang berfungsi sebagai kata sambung (menyambung kata yang dimasukinya dengan kata sebelumnya).

2. QOR (ْقَر): asalnya IQROR (اقرر), berbentuk fi’il Amar (kata perintah) yang dibuang salah satu huruf Ro’nya untuk meringankan ucapan (lit-takhfīf).

Kata ini berasal dari kata QORRO – YAQORRU (ُّقَرَّ يَقَر) yang memiliki banyak makna, yakni: menetap, tetap, sejuk, gembira, menuangkan, mendesis, bersuara, mendengkur, mengambil (keputusan).

Dalam konteks ayat di atas, kata tersebut bermaka: menetaplah, hendaklah kamu tetap (di rumahmu).

3. NA (نَ): disebut dhamir Nun Niswah (mereka/kalian perempuan). Dalam ayat tersebut Nun bermakna “kalian perempuan”. Nun ini merupakan Fa’il (subyek, pelaku) yang sebenarnya menjadi satu kalimat dengan kata kerjanya, yakni QORNA yang merupakan bentuk ke-6 dalam Tashrif Lughawi untuk fi’il Amar.

Kata QORNA dalam ayat 33 diathafkan (disambung) dengan Wawu kepada lafaz LĀ TAKHDHO`NA (لَا تَخۡضَعۡنَ) dalam ayat 22.

QORONA

Kata QORONA (َقَرَن) sangat berbeda dengan lafaz QORNA (َوَقَرْن) baik dari sisi bentuk kata maupun makna. Kata QORONA adalah fi’il Madhi (kata bentuk lampau) yang memiliki bentuk Mudhari’ (masa sekarang) YAQRINU.

Kata QORONA – YAQRINU (ُقَرَنَ – يَقْرِن) memiliki arti: menjadikan sepasang, menggandeng, menyambung, merangkaikan, memasangkan, menggabungkan, menghubungkan.

CORONA, QORONA & QORNA

Mengaitkan CORONA dengan QORONA yang sebenarnya dalam ayat 33 adalah QORNA, apalagi menjadikan ayat tersebut sebagai rujukan dalam menyikapi wabah Corona, hal itu sangatlah jauh dari kebenaran dan lebih bersifat mengada-ada.

Pengaitan tersebut bisa diduga dengan dua alasan, yakni:

1. Kata CORONA sekilas memang mirip QORONA yang sebenarnya dalam ayat di atas adalah QORNA. Ketiga kata tersebut sama sekali tidak ada kesamaan baik dari segi bentuk maupun makna.

2. Terjemah ayat WAQORNA FĪ BUYŪTIKUNNA (وقرن في بيوتكنّ) yang artinya: “Dan hendaklah kalian (wahai para istri Nabi) tetap di rumahmu…”

Konteks ayat ini khusus tertuju pada istri-istri Nabi SAW yang diperintahkan antara lain untuk tetap berada di dalam rumah, dan tidak keluar rumah kecuali jika ada suatu kepentingan. Perintah tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan terjadinya wabah penyakit, melainkan perintah untuk lebih menjaga diri karena kedudukan istri-istri Nabi SAW tidaklah seperti kaum wanita pada umumnya.

Pengaitan wabah Corona (dengan 2 alasan di atas) secara awam sekilas tampak logis dan seolah masalah wabah Corona menemukan dalilnya di dalam Al-Qur’an, khususnya dalam QS. Al-Ahzab: 33. Padahal hal itu hanya sekedar menghubung-hubungkan yang dalam istilah Jawa disebut GOTHAK GATHIK GATHUK (G3).

Mudah-mudahan pengaitan atau G3 itu hanya karena kekurangpahaman. Semoga bukan upaya pemelintiran lafaz dalam Al-Qur’an, pemaksaan penafsiran ayat, atau pencarian dalil pembenar (yang salah alamat) atas sebuah kejadian atau keadaan tertentu. Wallohu a`lam

Sumber : https://unsiq.ac.id/index.php/berita/44-benarkah-wabah-corona-ada-dalilnya-dalam-al-qur-an

SOAL A

Bagaimana menurutmu artikel di atas ?

PENGERTIAN IKLAN : Ciri, Tujuan, Unsur, Jenis-Jenis Iklan & Contohnya

Pengertian Iklan adalah berita atau pesan untuk membujuk dan mendorong orang agar tertarik pada barang ataupun jasa yang ditawarkan, iklan biasa dipromosikan melalui media periklanan seperti, televisi, radio, koran, majalah, internet dll.

Iklan mengandung pemberitahuan kepada masyarakat dan bersifat mempengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki. Iklan tidak terbatas pada produk, melainkan juga pada informasi, ajakan atau seruan untuk melakukan suatu hal. Seperti contohnya ajakan untuk menanam pohon atau menjauhi narkoba.

Pembuatan iklan di media cetak dibatasi oleh ruang atau tempat, sedangkan iklan di media digital dibatasi oleh durasi. Jadi, pembuatan iklan biasanya dibuat singkat, padat dan berisi untuk mengurangi beban biaya penayangan.

Pengertian Iklan Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian atau definisi iklan menurut beberapa orang yang ahli dalam bidang periklanan atau yang berhubungan dengan pemasaran.

  • Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta  ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. (Rachmat Kriyantono).
  • Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali).

Fungsi dan Tujuan Iklan

Seorang praktisi komunikasi pemasaran asal Amerika serikat, Terence A. Shimp menjelaskan bahwa iklan atau periklanan mempunya beberapa fungsi, diantaranya adalah:

Fungsi Iklan

  1. Memberikan Informasi (Informing)
  2. Membujuk (Persuading)
  3. Mengingatkan (Reminding)
  4. Memberikan nilai tambah (Adding Value)

Tujuan Iklan

Sedangkan Roberti V Zacher, salah seorang ahli dan praktisi dalam bidang periklanan, mengungkapkan bahwa iklan memiliki beberapa tujuan, diantaranya:

  • Memberikan informasi terhadap suatu produk (jasa, barang, ide dan lain-lain)
  • Upaya untuk menimbulkan citra yang baik atau rasa suka komunikan (penerima pesan iklan) terhadap produk yang diiklankan.
  • Meyakinkan masyarakat (penerima iklan) tentang kebenaran suatu produk.
  • Membuat atau mempermudah konsumen mengetahui spesifikasi suatu produk, baik itu harga, fungsi, manfaat dll.

Unsur Unsur Iklan

Iklan setidaknya mempunyai 2 unsur, diantarnya:

  • Kalimat Deskriptif
    Deskripsi iklan berguna untuk menguraikan atau menjelaskan produk atau layanan yang diiklankan
  • Kalimat Persuasif
    Persuasi dalam sebuah iklan bertujuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang agar menggunakan produk ataupun layanan yang diiklankan.

Ciri Ciri Iklan

Agar mendapat perhatian dari khalayak ramai. Pada umumnya, iklan mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :

  • Menggunakan pilihan kata yang menarik, logis, tepat dan sopan
  • Menggunakan pilihan kata yang mempunyai sugesti bagi khalayak.
  • Pilihan kata yang digunakan menonjolkan informasi utama yang dipentingkan
  • Menggunakan pilihan kata yang digunakan menunjukan sasaran.

Syarat- Syarat Iklan

Agar suatu informasi dapat dikatakan sebagai iklan, maka harus memenuhi beberapa syarat syarat iklan, diantaranya.

  1. Iklan harus bersifat Objektif dan jujur
  2. Jelas dan Mudah dipahami
  3. Menarik perhatian banyak orang
  4. Tidak mengandung sara dan menyinggung pihak lain.

Jenis Jenis Iklan

1. Jenis Iklan Berdasarkan Sifatnya

  •  Iklan Niaga
    Iklan niaga adalah iklan yang dibuat dengan tujuan agar orang tertarik untuk menggunakan atau membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan. contohnya iklan indomie, sprite, sajiku, iklan kendaraan dll.
  • Iklan Layanan Masyarakat
    Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang tujuannya untuk mempengaruhi orang agar memberikan dukungan atau mengikuti kampanye yang dilakukan pembuat iklan. contohnya iklan anti narkoba, iklan lingkungan hidup dll. 

2. Jenis Iklan Berdasarkan Media yang Digunakan

  • Iklan Cetak
    Iklan cetak adalah iklan yang dipublikasikan melalui media cetak seperti koran, majalan, surat kabar, tabloid dan sebagainya. berdasarkan ruang yang digunakan iklan jenis ini dibedakan lagi  menjadi 2 bentuk, yakni Iklan baris dan Iklan Kolom
  • Iklan Advertorial
    Iklan advertorial adalah jenis iklan yang dikemas seperti berita dengan bahasa penulisan jurnalistik.
  • Iklan Display
    Hampir sama seperti iklan kolom, Namun mempunyai ukuran yang lebih besar gambar dan tulisannya dari iklan kolom
  • Iklan Elektronik
    Iklan elektronik adalah adalah iklan yang dipublikasikan melalui media elektronik seperti, radio, televisi dan internet
  • Iklan Perusahaan
    Iklan perusahaan atau corporate advertising adalah iklan yang tujuannya untuk membangun citra perusahaan yang kemudian akan membangun citra produk atau jasa yang diproduksi perusahaan tersebut agar diminati masyarakat. contohnya seperti iklan aqua yang membantu pembuatan sumber- sumber air di daerah terpencil.
  • Iklan Layanan Masyarakat
    Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang berisi himbauan atau ajakan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang diiklankan. contohnya seperti iklan KB, iklan pencegahan demam berdarah dan iklan pencegahan narkoba.

3. Jenis Iklan Berdasarkan Isinya

  • Iklan Pengumuman
    Iklan yang isinya menyampaikan pengumuman mengenai suatu peristiwa kegiatan ataupun lainnya.
  • Iklan Penerangan
    Memberi penerangan tentang suatu hal, dalam istilah lain iklan jenis ini bisa juga disebut iklan layanan masyarakat.
  • Iklan Reklame
    Iklan yang isinya mempromosikan barang atau jasa yang hendak dijual untuk mencari keuntungan dan disampaikan berulang- lang melalui media massa. Iklan reklame biasanya memuji atau menyanjung suatu yang diawarkan, seperti, tiada banding, kualitas no 1 dll.

>> Tips Dalam Membuat Iklan

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan ketika akan membuat sebuah iklan.

  1. Gunakan kalimat yang singkat, padat, jelas dan efektif.
  2. Berikan nilai tambah produk (garansi, pilihan warna dll)
  3. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target pasar.
  4. Gunakan slogan yang mudah diingat calon konsumen dll.

Sumber : https://salamadian.com/pengertian-jenis-macam-iklan/

Dari pertemuan sebelumnya, berikut merupakan kreatifitas upaya bersama untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang covid 19.

Soal B

Carilah poster iklan terbaikmu, dan pilih dan klik iklan terdekat dengan poster iklanmu. Amati dan perhatikan iklan yang kamu klik ! Setelah kamu membaca penjelasan materi tentang iklan, bagaimana menurutmu iklan yang kamu klik tadi ? Jelaskan !

loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…
loading…

Soal C

  1. Jika biaya pemasangan poster iklan sebesar Rp.50.000 per iklan. Hitunglah total pendapatan yang diperoleh dari iklan yang ada di website !
  2. Jika pajak penghasilan sebesar 15%, berapa pajak dari pendapatan iklan yang diperoleh website ?
  3. Berapa penghasilan bersih yang diperoleh pengelola website ?

Soal D

Jika kamu menemukan kosa kata atau istilah yang berbahasa inggris, silahkan sebutkan dan cari artinya di kamus !

JAWABAN DI KIRIM PADA KOLOM FORM DI BAWAH INI !